Pecundang
Aku tak mengerti
Mengapa ini selalu terjadi
Entah sampai kapan aku akan terus menjadi pecunang, bukan pemenang
Akankah selamanya sreperti ini
Kesempatan itu sangat mahal
Jadi jangan pernah engkau sia-siakan , kalau tidak ingin engkau menyesal
Mulai perbaiki komitmenmu
Sumpah Serapah
ANJING !!!!!!!!!
Sumpah serapah terkadang diperlukan
Sekedar untuk menghilangkan rasa letih dan marah
Ingin aku berkata ANJING !!!!!!..............................
BUKAN karena aku benci
Bukan karena aku tidak suka, karena aku ingin menumpahkan kemarahan ini lewat engkau wahai ANJING!!!!!!!!!!!!!!!!...................
Bertepuk Sebelah hati
Ingin rasanya aku bunuh perasaan ini
Terlalu sakit bila terus seperti ini
Tak pernah kau anggap aku
Tak pernah kau hiraukan perasaan ini, entah sampai kapan
Mungkinkah ini takdir cintaku
Bertepuk sebelah hati, merenda sebelah asa
Semoga engkau rasakan jua, atau bahkan kau telah mati rasa
Bahkan untuk sekeping asa, untuk cinta ini
Biarlah
Biarlah rasa ini menjadi rahasia dalam hidupku
Karena tak ingin ini menjadi bumerang dalam hidupku
Rasa ini terlalu besar , hingga aku tak kuasa menampungnya
Rasa itu kian membuatku tak mengerti
Andai saja aku bisa menghindarinya
Pastilah aku akan menjauh sejauh mungkin
Wahai engkau yang telah menumbuhkan rasa itu, semoga engkau mengerti apa yang aku rasakan
Aku tak mengerti
Mengapa ini selalu terjadi
Entah sampai kapan aku akan terus menjadi pecunang, bukan pemenang
Akankah selamanya sreperti ini
Kesempatan itu sangat mahal
Jadi jangan pernah engkau sia-siakan , kalau tidak ingin engkau menyesal
Mulai perbaiki komitmenmu
Sumpah Serapah
ANJING !!!!!!!!!
Sumpah serapah terkadang diperlukan
Sekedar untuk menghilangkan rasa letih dan marah
Ingin aku berkata ANJING !!!!!!..............................
BUKAN karena aku benci
Bukan karena aku tidak suka, karena aku ingin menumpahkan kemarahan ini lewat engkau wahai ANJING!!!!!!!!!!!!!!!!...................
Bertepuk Sebelah hati
Ingin rasanya aku bunuh perasaan ini
Terlalu sakit bila terus seperti ini
Tak pernah kau anggap aku
Tak pernah kau hiraukan perasaan ini, entah sampai kapan
Mungkinkah ini takdir cintaku
Bertepuk sebelah hati, merenda sebelah asa
Semoga engkau rasakan jua, atau bahkan kau telah mati rasa
Bahkan untuk sekeping asa, untuk cinta ini
Biarlah
Biarlah rasa ini menjadi rahasia dalam hidupku
Karena tak ingin ini menjadi bumerang dalam hidupku
Rasa ini terlalu besar , hingga aku tak kuasa menampungnya
Rasa itu kian membuatku tak mengerti
Andai saja aku bisa menghindarinya
Pastilah aku akan menjauh sejauh mungkin
Wahai engkau yang telah menumbuhkan rasa itu, semoga engkau mengerti apa yang aku rasakan
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Celotehku
dengan judul Celotehku. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://mattshol.blogspot.com/2012/01/celotehku.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
admin - Wednesday, 18 January 2012
Belum ada komentar untuk "Celotehku"
Post a Comment