Pemasaran dewasa ini dianggap tidak lagi efektif, tingkat kegagalan produk baru semakin kelihatan dengan muncul dan tenggelamnya sebuah produk. Meski bajet biaya iklan cukup tinggi namaun terkadang kurang mampu membuat para konsumen meliriknya, ini dibuktikan dengan kurangnya respon pasar terhadap produk yang diiklankan karena para konsumen menganggap produk tak lebih hanya sebuah komoditas bukan merk yang kuat. Philip Kotler seorang pakar pemasaran Dunia membuat analisis yang berhubungan dengan haltersebut yang terkenal dengan istilah ” Ten Deadly Marketing Sins ” atau 10 dosa pemasaran yang mematikan sebagai berikut :
- Perusahaan tidak berfokus pada pasar dan tidak digerakkan oleh konsumen pada tingkat yang memadai.
- Perusahaan tidak memahami konsumen yang menjadi target pasarnya.
- Perusahaan kurang memantau atau bahkan tidak melakukan pantauan sama sekali terhadap para pesaingnya.
- Perusahaan salah mengelola hubungan dengan para stakeholder.
- Perusahaan kurang lihai dalam menemukan peluang-peluang baru seiring perkembangan yang diinginkan konsumen.
- Proses perencanaan pemasaran perusahaan yang buruk sehingga berkutat pada masalah klasik tanpa improvisasi.
- Kebijakan-kebijakan produk dan jasa perusahaan yang memerlukan pengetatan.
- Keahlian-keahlian brand-building dan komunikasi perusahaan yang yang lemah.
- Perusahaan tidak mengorganisir cukup baik untuk menjalankan pemasaran secara efektif
- Perusahaan kurang memaksimalkan pemanfaatan teknologi.
Dari kesepuluh hal diatas apabila saat ini berada di dalam perusahaan anda, maka saatnya anda berbenah diri untuk memperbaikinya, sebelum sesuatu yang buruk terjadi dalam perusahaan anda.
Sumber : Buku Ten Deadly Marketing Sins Penerbit Erlangga.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Marketing
dengan judul Ten Deadly Marketing Sins. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://mattshol.blogspot.com/2009/09/ten-deadly-marketing-sins.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
admin - Friday, 25 September 2009
Belum ada komentar untuk "Ten Deadly Marketing Sins"
Post a Comment